LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI FARMASI
SEDIAAN STERIL
PRAKTIKUM 5
INJEKSI
VITAMIN C
Nama
: Septariani
Nim
: DF14013
Tanggal
Praktikum : 29 April 2016
Asisten
Praktikum : Eko Yatminto, Amd.Far
Dosen Pengampu : Aristha Novyra Putri, S.Farm., M.Farm., Apt.
LABORATORIUM TEKNOLOGI
FARMASI STERIL
PROGRAM STUDI D-3
FARMASI
SEKOLAH TINGGI FARMASI
BORNEO LESTARI BANJARBARU
2016
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan
Praktikum
Tujuan dari percobaan ini,
mahasiswa dapat mengetahui cara membuat sediaan injeksi volume kecil pelarut
air dan mengetahui metode-metode Pembuatn Injeksi Vitamin C .
1.2
Dasar Teori
Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan
dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui
selaput lender. Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk
steril yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan.
Syarat-syarat obat suntik yaitu, aman, harus jernih,
tidak berwarna, sedapat mungkin isohidris, sedapat mungkin isotonis, harus
steril, bebas pirogen (Anief, Moh, 2006).
Air yang digunakan untuk injeksi adalah Aqua pro Injectione. Air untuk
injeksi, dibuat dengan menyuling kembali air suling segar dengan alat gelas
netral atau wadah logam yang cocok dengan labu percik. Hasil sulingan pertama
dibuang dan sulingan selanjutnya ditampung dan segera digunakan harus
disterilkan dengan cara Sterilisasi A atau C segera ditampung. Air untuk
injeksi bebas udara dibuat dengan mendidihkan air untuk injeksi segar selama 10
menit sambil dicegah hubungan dengan udara sesempurna mungkin, didinginkan dan
segera digunakan. Jika dimaksudkan sebagai pelarut untuk injeksi, harus
disterilkan dengan cara sterilisasi A, segera setelah diwadahkan (Anief, Moh, 2006).
Wadah obat suntik, termasuk tutupnya harus tidak berinteraksi dengan
sediaan, baik secara fisik maupun kimia sehingga akan mengubah kekuatan dan
efektivitasnya. Bila wadah dibuat dari gelas, maka gelas harus jernih dan tidak
berwarna atau kekuningan, untuk memungkinkan memeriksa isinya. Jenis gelas yang
susai dan dipilih untuk tiaqap sediaan parenteral biasanya dinyatakan dalam
masing-masing monograf. Obat suntik ditempatkan di dlam wadah dosis
tunggal atau wadah dosis berganda. Menurut definisi wadah dosis tunggal (Ansel,
1989).
Vitamin C
adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam
menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular Beberapa
karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Meskipun jeruk dikenal sebagai buah penghasil
vitamin C terbanyak, sebenarnya salah besar, karena lemon memiliki kandungan vitamin C lebih banyak
47&% daripada jeruk. Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan
serabut,
kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen
yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka
ringan. Vitamin c juga berperan penting
dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran Sebagai
antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh Melalui pengaruh
pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran
Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut
Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan
makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi
vitamin C berkurang sampai 81%.Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa
berakibat keadaan pecah-pecah di lidah scorbut, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah
goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat
lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga
berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.
1.3
Monografi
Bahan
1.
Vitamin C/Asam Askobat
|
Nama
Resmi
|
Acidum
Ascorbicum
|
|
Nama
Lain
|
Vitamin
C
|
|
Rumus
Struktur
|
|
|
Rumus
Molekul
|
C6H8O6
|
|
BM
|
176,13
|
|
Bobot
Jenis (BJ)
|
1,65
|
|
Pemerian
|
Serbuk
atau Hablur ; putih atau agak kuning; tidak berbau; rasa asam. Oleh pengaruh
cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap di udara,
dalam larutan cepat teroksidasi.
|
|
Organoleptis
|
Bentuk Serbuk; warna Putih agak
kuning; rasa asam; tidak berbau
|
|
Khasiat
|
Antiskorbut
|
2. Natrium Hidroksida (FI Edisi III Hal 412)
|
Nama Resmi
|
Natrii
Hydroxydum
|
|
Nama Lain
|
Natrium
Hidroksida
|
|
Rumus Struktur
|
|
|
Rumus Molekul
|
NaOH
|
|
Berat Molekul
|
40,00
|
|
Pemerian
|
Bentuk
batang, butiran, massa hablur atau keping, kering, rapuh dan mudah meleleh
basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap CO2
|
|
Kelarutan
|
Sangat mudah larut dalam
air dan etanol (95%)
|
|
Penyimpanan
|
Dalam wadah tertutup baik
|
3.
Benzalkonium
Klorida (Hand Book of
Pharmaceutical Excipient, hal.27)
|
Nama
Lain
|
Natrium
Hidroksida
|
|
Rumus
Struktur
|
-
|
|
Rumus
Molekul
|
-
|
|
Pemerian
|
Serbuk amorf berwarna putih
atau putih kekuning-kuningan bisa sebagai gel yang tebal atau seperti gelatin, bersifat higroskopis dan berbau aromatis dan rasa sangat
pahit.
|
|
Kelarutan
|
hampir tidak larut dalam eter,
sangat larut dalam aseton, etanol (95 %), metanol, propanol dan air. Larutan
benzalkonium klorida encer berbusa jika dikocok, mempunyai tegangan permukaan
rendah dan mempunyai sifat detergen dan pengemulsi
|
|
OTT
|
Alaminium,surfaktan
anionic,sitrat,kapas, flouresin,H2O2,HPMC,iodide, kaolin
|
|
Stabilitas
|
Bersifat
higroskopis dan mungkin dipengaruhi
oleh cahaya,udara, dan bahanlogam.larutannya stabil pada rentang pH dan rentang temperature yang lebar.
Larutannya dapat disimpan pada periode waktu yang lama dalam suhu kamar.
|
|
Konsentrasi
|
Dalam
sediaan preparat mata,benzalkonium klorida digunakan sebagai pengawet dengan
konsentrasi 0,01%-0,02%, biasanya dikombinasi
dengan 0,1%w/v disodium edetat.
|
|
Kegunaan
|
Pengawet, antimikroba
|
4.
Water for
injection (FI IV hal 112, FI III hal 97)
|
Pemerian
|
Cairan
jernih, tidak berwarna, tidak berbau
|
|
Sterilisasi
|
Kalor
basah (autoklaf)
|
|
Kegunaan
|
Pembawa dan
melarutkan
|
|
Cara
pembuatan
|
Didihkan aqua dan
diamkan selama 30 menit,
dinginkan.Aqua
pro injeksi digunakan sebagai pelarut dan pembawa karena bahan-bahan
larut dalam air. Alasan pemilihan karena digunakan untuk
melarutkan zat aktif dan zat-zat tambahan..
|
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Formulasi
Sediaan
R/ Vitamin C 100 mg
Natrium
Hidroksida 100 mg
Benzalkonium
Klorida 0,1 mg
Aqua pro injeksi ad 1 mL
Dibuat sediaan sebanyak 10
mL
2.2 Alat dan
Bahan
2.2.1 Alat
1.
Batang Pengaduk
2.
Beaker glass
3.
Corong gelas
4.
Erlenmeyer
5.
Gelas ukur
6.
Kertas saring
7.
Labu ukur
8.
Pipet tetes
9.
Sendok tanduk
10. Spuit injeksi
11. Vial
2.2.2 Bahan
1.
Vitamin C
2.
Natrium Hidroksida
3.
Benzalkonium Klorida
4.
Aqua pro injeksi
2.3 Cara Kerja
1.
Dilakukan
sterilisasi peralatan yang akan digunakan sesuai dengan prosedur.
2.
Disiapkan
Aqua Pro Injeksi bebas O2 sebayak 20 mL.
3.
Ditimbang Vitamin c dan NaOH dengan kaca arloji, kemudian masukkan ke dalam beaker
glass, zat akif dilautkan dengan Aqua Pro Injeksi bebas O2, kemudian
bilas kaca arloji dengan beberapa tetes Aqua Pro Injeksi bebas O2.
4.
Ditambahkan
NaOH ke dalam vitamin c, aduk sampai larut (cek pH 5-6,5).
5.
Dituang
larutan tersebut ke dala gelas ukur, catat volume larutan. Adkan dengan Aqua
Pro Injeksi bebas O2 sampai tepat 10 mL.
6.
Dituang
sedikit Aqua Pro Injeksi bebas O2 untuk membasahi kertas saring yang
akan digunakan untuk menyaring.
7.
Disaring
larutan ke dalam elenmeyer bersih dan kering.
8.
Dibilas
gelas ukur dengan sisa Aqua Pro Injeksi bebas O2 (sisa 10 mL),
kemudian masukan k dalam bilasan ke
dalam Erlenmeyer.
9.
Diisikan
larutan zat ke dalam ampul (dengan spuit) sebanyak , mL.
BAB III
HASIL PERCOBAAN
3.1
Hasil Sterilisasi Alat
|
No.
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
Sterilisasi
|
Waktu
|
|
1
|
Gelas Ukur
|
3
|
Oven – 1800 C
|
30’
|
|
2
|
Beaker Gelas
|
3
|
Oven – 1800 C
|
30’
|
|
3
|
Corong Gelas
|
3
|
Oven – 1800 C
|
30’
|
|
4
|
Batang
Pengaduk
|
3
|
Oven – 1800 C
|
30’
|
|
5
|
Labu Ukur
|
3
|
Oven – 1800 C
|
30’
|
Waktu Pengeringan : 15 menit
Oven
1.
Waktu pemanasan :
23 menit
2.
Waktu kesetimbangan :
0 menit
3.
Waktu pembinasaan :
30 menit
4.
Waktu tambahan jaminan steril :
0 menit
5.
Waktu pendinginan :
15 menit
Total Waktu :
68 menit
Proses sterilisasi berlangsung mulai pukul 10:00
3.2 Hasil Evaluasi Uji Sediaan
a.
Organoleptis
|
No.
|
Parameter Yang Diuji
|
Hasil
|
|
1.
|
Bau
|
Enak
|
|
2.
|
Warna
|
Bening
|
b.
Pengukuran pH
Hasil
: pH 5.
c.
Uji Kejernihan
Sediaan
dinyatakan jernih, karena tidak terdapat kotoran berwarna gelap maupun berwarna
muda.
d.
Uji Kebocoran
Sediaan
dinyatakan tidak bocor, karena tidak terdapat indikasi cairan yang keluar
menetes dari botol.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum injeksi vitamin c memiliki tujuan yaitu,
mahasiswa dapat mengetahui cara membuat sediaan injeksi volume kecil pelarut
air dan mengetahui metode-metode Pembuatn Injeksi vitamin c .
Dalam percobaan ini yakni injeksi vitamin c, dimana yang dimaksud injeksi adalah suatu sediaan
steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
disuspensikan atau dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan yang
disuntikkan dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit atau
selaput lendir. Injeksi dilakukan dengan melarutkan, mengemulsikan atau
mensuspensikan sejumlah obat ke dalam sejumlah pelarut atau dengan mengisikan
sejumlah obat ke dalam dosis tunggal atau wadah dosis ganda (Anonim, 1979).
Injeksi vitamin c dikemas dalam
wadah dosis tunggal, yakni suatu wadah kedap udara yang mempertahankan jumlah
obat steril yang dimaksudkan untuk pemberian parenteral sebagai dosis tunggal
dan yang bila dibuka tidak ditutup rapat kembali dengan jaminan tetap steril.
Manfaat vitamin c sendiri sebagai untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan
serabut,
kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen
yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka
ringan. Vitamin c juga berperan penting
dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran Sebagai
antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh Melalui pengaruh
pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran
Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Uji organoleptik
atau uji indera
atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai
alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk.
Tujuan
diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan selera. Setiap orang di setiap
daerah memiliki kecenderungan selera tertentu sehingga produk yang akan
dipasarkan harus disesuaikan dengan selera masyarakat
setempat. Selain itu disesuaikan pula dengan target konsumen,
apakah anak-anak
atau orang dewasa.
Hasil yang didapatkan pada uji organoleptik adalah
warna bening dan bau enak.
Pemeriksaan pH dengan menggunakan pH stik bertujuan untuk
meningkatkan stabilitas injeksi vitamin c supaya tidak terjadi kristalisai,
mengurangi rasa sakit dan iritasi juga mencegah pertumbuhan bakteri, karena
jika pH terlalu asam/basa sangat mudah
ditumbuhi bakteri, rentang ph yang baik yaitu 5-7. pH yang dihasilkan pada uji vitamin c adalah 5.
Pada uji kebocoran, diketahui tidak ada ampul yang bocor,
kebocoran ditandai dengan adanya warna biru di dalam ampul. Uji kebocoran ini
dilakukan untuk memastikan bahwa ampul yang digunakan benar-benar baik
kondisinya. Jika terdapat kebocoran akan ada kemungkinan obat untuk keluar,
sehingga dosis yang didapatkan tidak sesuai dengan dosis yang diinginkan.
Selain itu adanya kebocoran dapat menyebabkan partikel asing masuk, partikel
ini dapat berupa mikroorganisme atau pirogen, yang menandakan bahwa larutan
tersebut tidak lagi steril.
Kejernihan adalah suatu batasan
yang relatif, yang artinya sangat dipengaruhi oleh penilaian subjektif dari
pengamat. Tujuan dilakukan uji kejernihan ini adalah untuk mengetahui
kejernihan dari sediaan yang dibuat. Syarat kejernihan yaitu sediaan larutan (
kecuali suspensi dan emulsi) adalah tidak ada zat yang terdispersi dalam
larutan jernih. Hasil uji dari kejernihan pada percobaan enjiksi
vitamin c adalah jernih, karena tidak terdapat
kotoran berwarna gelap maupun berwarna muda.
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum injeksi vitamin c dapat disimpulkan bahwa :
1.
Mamfaat
vitamin c sendiri sebagai untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan
serabut,
kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia.
2.
Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan injeksi layak dipakai
karena memiliki pH 5 yang artinya
memasuki range, tidak ada kebocoran ampul dan memiliki warna yang bening dan
memiliki bau yang enak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar