Selasa, 17 Mei 2016

laporan teknologi steril injeksi vitamin c




LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN STERIL


PRAKTIKUM 5
INJEKSI VITAMIN C
Nama                           : Septariani
Nim                             : DF14013
Tanggal Praktikum      : 29 April 2016
Asisten Praktikum       : Eko Yatminto, Amd.Far
Dosen Pengampu        : Aristha Novyra Putri, S.Farm., M.Farm., Apt.



 
LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI STERIL
PROGRAM STUDI D-3 FARMASI
SEKOLAH TINGGI FARMASI BORNEO LESTARI BANJARBARU
2016








BAB 1
PENDAHULUAN

1.1         Tujuan Praktikum
Tujuan dari percobaan ini, mahasiswa dapat mengetahui cara membuat sediaan injeksi volume kecil pelarut air dan mengetahui metode-metode Pembuatn Injeksi Vitamin C .

1.2         Dasar Teori
Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui selaput lender. Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk steril yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan. Syarat-syarat obat suntik yaitu, aman, harus jernih, tidak berwarna, sedapat mungkin isohidris, sedapat mungkin isotonis, harus steril, bebas pirogen (Anief, Moh, 2006).
Air yang digunakan untuk injeksi adalah Aqua pro Injectione. Air untuk injeksi, dibuat dengan menyuling kembali air suling segar dengan alat gelas netral atau wadah logam yang cocok dengan labu percik. Hasil sulingan pertama dibuang dan sulingan selanjutnya ditampung dan segera digunakan harus disterilkan dengan cara Sterilisasi A atau C segera ditampung. Air untuk injeksi bebas udara dibuat dengan mendidihkan air untuk injeksi segar selama 10 menit sambil dicegah hubungan dengan udara sesempurna mungkin, didinginkan dan segera digunakan. Jika dimaksudkan sebagai pelarut untuk injeksi, harus disterilkan dengan cara sterilisasi A, segera setelah diwadahkan (Anief, Moh, 2006).
Wadah obat suntik, termasuk tutupnya harus tidak berinteraksi dengan sediaan, baik secara fisik maupun kimia sehingga akan mengubah kekuatan dan efektivitasnya. Bila wadah dibuat dari gelas, maka gelas harus jernih dan tidak berwarna atau kekuningan, untuk memungkinkan memeriksa isinya. Jenis gelas yang susai dan dipilih untuk tiaqap sediaan parenteral biasanya dinyatakan dalam masing-masing monograf. Obat suntik ditempatkan di dlam wadah dosis tunggal atau wadah dosis berganda. Menurut definisi wadah dosis tunggal (Ansel, 1989).
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam.  Meskipun jeruk dikenal sebagai buah penghasil vitamin C terbanyak, sebenarnya salah besar, karena lemon memiliki kandungan vitamin C lebih banyak 47&% daripada jeruk. Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan. Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat keadaan pecah-pecah di lidah scorbut, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan  pilek.




1.3         Monografi Bahan
1.    Vitamin C/Asam Askobat
Nama Resmi
Acidum Ascorbicum
Nama Lain
Vitamin C
Rumus Struktur
Rumus Molekul
C6H8O6
BM                                         
176,13
Bobot Jenis (BJ)
1,65
Pemerian
Serbuk atau Hablur ; putih atau agak kuning; tidak berbau; rasa asam. Oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap di udara, dalam larutan cepat teroksidasi.
Organoleptis
Bentuk Serbuk; warna Putih agak kuning; rasa asam; tidak berbau
Khasiat
Antiskorbut

2.    Natrium Hidroksida (FI Edisi III Hal 412)
Nama Resmi
Natrii Hydroxydum
Nama Lain
Natrium Hidroksida
Rumus Struktur
Rumus Molekul
NaOH
Berat Molekul
40,00
Pemerian
Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping, kering, rapuh dan mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap CO2

Kelarutan
Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%)
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik

3.    Benzalkonium Klorida (Hand Book of Pharmaceutical Excipient, hal.27)
  Nama Lain
Natrium Hidroksida
Rumus Struktur
-
Rumus Molekul                       
-
Pemerian
 Serbuk amorf berwarna putih atau putih kekuning-kuningan bisa sebagai gel yang tebal atau seperti gelatin, bersifat higroskopis dan berbau aromatis dan rasa sangat pahit.
Kelarutan
hampir tidak larut dalam eter, sangat larut dalam aseton, etanol (95 %), metanol, propanol dan air. Larutan benzalkonium klorida encer berbusa jika dikocok, mempunyai tegangan permukaan rendah dan mempunyai sifat detergen dan pengemulsi
OTT
Alaminium,surfaktan anionic,sitrat,kapas, flouresin,H2O2,HPMC,iodide, kaolin
Stabilitas
Bersifat higroskopis dan mungkin  dipengaruhi oleh cahaya,udara, dan bahanlogam.larutannya stabil pada rentang  pH dan rentang temperature yang lebar. Larutannya dapat disimpan pada periode waktu yang lama dalam suhu kamar.
Konsentrasi
Dalam sediaan preparat mata,benzalkonium klorida digunakan sebagai pengawet dengan konsentrasi 0,01%-0,02%, biasanya dikombinasi dengan 0,1%w/v disodium edetat.
Kegunaan
Pengawet, antimikroba

4.    Water for injection (FI IV hal 112, FI III hal 97)
Pemerian
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
Sterilisasi
Kalor basah (autoklaf)
Kegunaan
Pembawa dan melarutkan
Cara pembuatan
Didihkan aqua dan diamkan selama 30 menit, dinginkan.Aqua pro injeksi digunakan sebagai pelarut dan pembawa karena bahan-bahan larut dalam air. Alasan pemilihan karena digunakan  untuk melarutkan zat aktif dan zat-zat tambahan..



BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN

2.1     Formulasi Sediaan
          R/           Vitamin C                                100 mg
                        Natrium Hidroksida                100 mg
                        Benzalkonium Klorida            0,1 mg
Aqua pro  injeksi ad 1 mL

Dibuat sediaan sebanyak 10 mL

2.2      Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
1.   Batang Pengaduk
2.   Beaker glass
3.   Corong gelas
4.   Erlenmeyer
5.   Gelas ukur
6.   Kertas saring
7.   Labu ukur
8.   Pipet tetes
9.   Sendok tanduk
10.  Spuit injeksi
11.  Vial

2.2.2 Bahan 
1.      Vitamin C                               
2.                  Natrium Hidroksida               
3.                  Benzalkonium Klorida           
4.      Aqua pro  injeksi
2.3      Cara Kerja
1.        Dilakukan sterilisasi peralatan yang akan digunakan sesuai dengan prosedur.
2.        Disiapkan Aqua Pro Injeksi bebas O2 sebayak 20 mL.
3.        Ditimbang Vitamin c dan NaOH dengan kaca arloji, kemudian masukkan ke dalam beaker glass, zat akif dilautkan dengan Aqua Pro Injeksi bebas O2, kemudian bilas kaca arloji dengan beberapa tetes Aqua Pro Injeksi bebas O2.
4.        Ditambahkan NaOH ke dalam vitamin c, aduk sampai larut (cek pH  5-6,5).
5.        Dituang larutan tersebut ke dala gelas ukur, catat volume larutan. Adkan dengan Aqua Pro Injeksi bebas O2 sampai tepat 10 mL.
6.        Dituang sedikit Aqua Pro Injeksi bebas O2 untuk membasahi kertas saring yang akan digunakan untuk menyaring.
7.        Disaring larutan ke dalam elenmeyer bersih dan kering.
8.        Dibilas gelas ukur dengan sisa Aqua Pro Injeksi bebas O2 (sisa 10 mL), kemudian masukan k dalam  bilasan ke dalam Erlenmeyer.
9.        Diisikan larutan zat ke dalam ampul (dengan spuit) sebanyak , mL.




BAB III
HASIL PERCOBAAN

3.1    Hasil Sterilisasi Alat
No.
Nama Alat
Jumlah
Sterilisasi
Waktu
1
Gelas Ukur
3
Oven – 1800 C
30’
2
Beaker Gelas
3
Oven – 1800 C
30’
3
Corong Gelas
3
Oven – 1800 C
30’
4
Batang Pengaduk
3
Oven – 1800 C
30’
5
Labu Ukur
3
Oven – 1800 C
30’

Waktu Pengeringan                                  : 15 menit
Oven
1.        Waktu pemanasan                          : 23 menit
2.        Waktu kesetimbangan                    : 0 menit
3.        Waktu pembinasaan                       : 30 menit
4.        Waktu tambahan jaminan steril      : 0 menit
5.        Waktu pendinginan                                    : 15 menit
Total Waktu                : 68 menit
Proses sterilisasi berlangsung mulai pukul 10:00

3.2    Hasil Evaluasi Uji Sediaan
a. Organoleptis
No.
Parameter Yang Diuji
Hasil
1.
Bau
Enak
2.
Warna
Bening


b. Pengukuran pH
Hasil : pH 5.               
c. Uji Kejernihan
Sediaan dinyatakan jernih, karena tidak terdapat kotoran berwarna gelap maupun berwarna muda.
d. Uji Kebocoran
Sediaan dinyatakan tidak bocor, karena tidak terdapat indikasi cairan yang keluar menetes dari botol.


BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum  injeksi vitamin c memiliki tujuan yaitu, mahasiswa dapat mengetahui cara membuat sediaan injeksi volume kecil pelarut air dan mengetahui metode-metode Pembuatn Injeksi vitamin c .
Dalam percobaan ini yakni injeksi vitamin c, dimana yang dimaksud injeksi adalah suatu sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus disuspensikan atau dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Injeksi dilakukan dengan melarutkan, mengemulsikan atau mensuspensikan sejumlah obat ke dalam sejumlah pelarut atau dengan mengisikan sejumlah obat ke dalam dosis tunggal atau wadah dosis ganda (Anonim, 1979).
Injeksi vitamin c dikemas dalam wadah dosis tunggal, yakni suatu wadah kedap udara yang mempertahankan jumlah obat steril yang dimaksudkan untuk pemberian parenteral sebagai dosis tunggal dan yang bila dibuka tidak ditutup rapat kembali dengan jaminan tetap steril.
Manfaat vitamin c sendiri sebagai untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan. Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Uji organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk.
Tujuan diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan selera. Setiap orang di setiap daerah memiliki kecenderungan selera tertentu sehingga produk yang akan dipasarkan harus disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Selain itu disesuaikan pula dengan target konsumen, apakah anak-anak atau orang dewasa.
Hasil yang didapatkan pada uji organoleptik adalah warna bening dan bau enak.
Pemeriksaan pH dengan menggunakan pH stik bertujuan untuk meningkatkan stabilitas injeksi vitamin c supaya tidak terjadi kristalisai, mengurangi rasa sakit dan iritasi juga mencegah pertumbuhan bakteri, karena jika pH terlalu asam/basa  sangat mudah ditumbuhi bakteri, rentang ph yang baik yaitu 5-7.  pH yang dihasilkan  pada uji vitamin c adalah  5.
Pada uji kebocoran, diketahui tidak ada ampul yang bocor, kebocoran ditandai dengan adanya warna biru di dalam ampul. Uji kebocoran ini dilakukan untuk memastikan bahwa ampul yang digunakan benar-benar baik kondisinya. Jika terdapat kebocoran akan ada kemungkinan obat untuk keluar, sehingga dosis yang didapatkan tidak sesuai dengan dosis yang diinginkan. Selain itu adanya kebocoran dapat menyebabkan partikel asing masuk, partikel ini dapat berupa mikroorganisme atau pirogen, yang menandakan bahwa larutan tersebut tidak lagi steril.
Kejernihan adalah suatu batasan yang relatif, yang artinya sangat dipengaruhi oleh penilaian subjektif dari pengamat. Tujuan dilakukan uji kejernihan ini adalah untuk mengetahui kejernihan dari sediaan yang dibuat. Syarat kejernihan yaitu sediaan larutan ( kecuali suspensi dan emulsi) adalah tidak ada zat yang terdispersi dalam larutan jernih. Hasil uji  dari kejernihan pada percobaan enjiksi vitamin c adalah jernih, karena tidak terdapat kotoran berwarna gelap maupun berwarna muda.








BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum injeksi vitamin c dapat disimpulkan bahwa  :
1.      Mamfaat vitamin c sendiri sebagai untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia.
2.       Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan injeksi layak dipakai karena memiliki  pH 5 yang artinya memasuki range, tidak ada kebocoran ampul dan memiliki warna yang bening dan memiliki  bau yang enak.































 















Tidak ada komentar:

Posting Komentar